Thursday, June 22, 2006

An-Nisaa', Ayat 167

Dan juga dengan tujuan Ia hendak melahirkan dengan nyata akan dikatakan kepada mereka: "Marilah berperang pada jalan Allah (untuk membela Islam), atau pertahankanlah (diri, keluarga dan harta benda kamu)". Mereka menjawab: "Kalaulah kami faham ada peperangan (dengan sebenar-benarnya), tentulah kami mengikut kamu (turut berperang)". Mereka ketika (mengeluarkan perkataan) itu lebih dekat kepada kufur dari dekatnya kepada iman. Mereka selalu menyebut dengan mulutnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka sembunyikan.
(Surah An-Nisaa', Ayat 167)

Wednesday, June 21, 2006

An-Nisaa', Ayat 166

Dan apa yang telah menimpa kamu pada hari bertemu dua kumpulan (angkatan tentera - di medan perang Uhud) itu, maka (adalah ia) dengan izin Allah, dan dengan tujuan Allah hendak melahirkan dengan nyata akan orang-orang yang (sebenar-benarnya) beriman.
(Surah An-Nisaa', Ayat 166)

Tuesday, June 20, 2006

An-Nisaa', Ayat 165

(Patutkah kamu melanggar perintah Rasulullah)? dan (kemudiannya) apabila kamu ditimpa kemalangan (dalam peperangan Uhud), yang kamu telahpun memenangi seperti itu sebanyak dua kali ganda (dengan menimpakan kemalangan kepada musuh dalam peperangan Badar), kamu berkata: "Dari mana datangnya (kemalangan) ini? "Katakanlah (wahai Muhammad): "Kemalangan) itu ialah dari kesalahan diri kamu sendiri (melanggar perintah Rasulullah)". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
(Surah An-Nisaa', Ayat 165)

Monday, June 19, 2006

An-Nisaa', Ayat 164

Sesungguhnya Allah telah mengurniakan (rahmatNya) kepada orang-orang yang beriman, setelah Ia mengutuskan dalam kalangan mereka seorang Rasul dari bangsa mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (kandungan Al-Quran yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya), dan membersihkan mereka (dari iktiqad yang sesat), serta mengajar mereka Kitab Allah (Al-Quran) dan Hikmah (pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum Syariat). Dan sesungguhnya mereka sebelum (kedatangan Nabi Muhammad) itu adalah dalam kesesatan yang nyata.
(Surah An-Nisaa', Ayat 164)

Sunday, June 18, 2006

An-Nisaa', Ayat 163

Sungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu (wahai Muhammad), sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nabi Nuh, dan Nabi-nabi yang diutus kemudian daripadanya; dan Kami juga telah memberikan wahyu kepada Nabi Ibrahim, dan Nabi Ismail, dan Nabi Ishak, dan Nabi Yaakub, serta Nabi-nabi keturunannya, dan Nabi Isa, dan Nabi Ayub, dan Nabi Yunus, dan Nabi Harun, dan Nabi Sulaiman; dan juga Kami telah memberikan kepada Nabi Daud: Kitab Zabur.
(Surah An-Nisaa', Ayat 163)

Saturday, June 17, 2006

An-Nisaa', Ayat 162

Tetapi orang-orang yang teguh serta mendalam ilmu pengetahuannya di antara mereka dan orang-orang yang beriman, sekaliannya beriman dengan apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Quran), dan kepada apa yang telah diturunkan dahulu daripadamu, - khasnya orang-orang yang mendirikan sembahyang, dan orang-orang yang menunaikan zakat, serta yang beriman kepada Allah dan hari akhirat; mereka itulah yang Kami akan berikan kepadanya pahala (balasan) yang amat besar.
(Surah An-Nisaa', Ayat 162)

Friday, June 16, 2006

An-Nisaa', Ayat 161

Dan juga (disebabkan) mereka mengambil riba padahal mereka telah dilarang melakukannya, dan (disebabkan) mereka memakan harta orang dengan jalan yang salah (tipu, judi dan sebagainya). Dan (ingatlah) Kami telah menyediakan bagi orang-orang yang kafir di antara mereka, azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
(Surah An-Nisaa', Ayat 161)

Thursday, June 15, 2006

An-Nisaa', Ayat 160

Maka disebabkan kezaliman yang amat besar dari perbuatan orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka makanan yang baik-baik yang pernah dihalalkan bagi mereka, dan disebabkan mereka banyak menghalang manusia dari jalan Allah.
(Surah An-Nisaa', Ayat 160)

Wednesday, June 14, 2006

An-Nisaa', Ayat 159

Dan tidak ada seorang pun dari kalangan ahli Kitab melainkan ia akan beriman kepada Nabi Isa sebelum matinya dan pada hari kiamat kelak Nabi Isa akan menjadi saksi terhadap mereka.
(Surah An-Nisaa', Ayat 159)

Tuesday, June 13, 2006

An-Nisaa', Ayat 158

Bahkan Allah telah mengangkat Nabi Isa kepadaNya; dan adalah Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
(Surah An-Nisaa', Ayat 158)

Monday, June 12, 2006

An-Nisaa', Ayat 157

Dan juga (disebabkan) dakwaan mereka dengan mengatakan: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih Isa Ibni Maryam, Rasul Allah". Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak memalangnya (di kayu palang - salib), tetapi diserupakan bagi mereka (orang yang mereka bunuh itu seperti Nabi Isa). Dan Sesungguhnya orang-orang yang telah berselisih faham, mengenai Nabi Isa, sebenarnya mereka berada dalam keadaan syak (ragu-ragu) tentang menentukan (pembunuhannya). Tiada sesuatu pengetahuan pun bagi mereka mengenainya selain daripada mengikut sangkaan semata-mata; dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin.
(Surah An-Nisaa', Ayat 157)

Sunday, June 11, 2006

An-Nisaa', Ayat 156

Demikian juga (Kami laknatkan mereka) dangan sebab kekufuran mereka dan tuduhan mereka terhadap Maryam (dengan tuduhan yang amat dustanya.
(Surah An-Nisaa', Ayat 156)

Friday, June 09, 2006

An-Nisaa', Ayat 155

Maka (Kami laknatkan mereka) dengan sebab mereka mencabuli perjanjian setia mereka, dan mereka kufur ingkar akan ayat-ayat keterangan Allah, dan mereka pula membunuh Nabi-nabi dengan tiada sesuatu alasan yang benar, dan mereka juga mengatakan: "Hati kami tertutup (tidak dapat menerima ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad)". (Sebenarnya hati mereka tidak tertutup), bahkan Allah telah memeteraikan hati mereka disebabkan kekufuran mereka. Oleh itu mereka tidak beriman kecuali sedikit sahaja (di antaranya).
(Surah An-Nisaa', Ayat 155)

An-Nisaa', Ayat 154

Dan Kami telah mengangkat "Gunung Tursina" ke atas mereka disebabkan (mereka ingkar akan) perjanjian setia mereka (mematuhi hukum-hukum Taurat), dan Kami perintahkan mereka: "Masuklah kamu melalui pintu (negeri) itu dengan merendah diri" dan Kami juga perintahkan mereka: "Janganlah kamu melanggar perintah larangan yang ditentukan pada hari Sabtu", dan Kami telah mengambil daripada mereka perjanjian setia yang teguh (yang mewajibkan mereka mengerjakan suruhan Allah dan meninggalkan laranganNya).
(Surah An-Nisaa', Ayat 153)

An-Nisaa', Ayat 153

Ahli Kitab (kaum Yahudi) meminta kepadamu (wahai Muhammad) supaya engkau menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. (Janganlah engkau merasa pelik), kerana sesungguhnya mereka telah meminta kepada Nabi Musa lebih besar dari itu. Mereka berkata: "(Wahai Musa) perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata (supaya kami dapat melihatNya dan percaya kepadaNya)". Lalu mereka disambar oleh petir dengan sebab kezaliman mereka (menderhaka kepada Allah); kemudian mereka pula menyembah (patung) anak lembu sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan (mukjizat), lalu Kami maafkan mereka dari perbuatan yang sedemikian itu (ketika mereka bertaubat). Dan Kami telah memberi kepada Nabi Musa kekuasaan yang nyata (untuk mengalahkan kaum yang kafir itu).
(Surah An-Nisaa', Ayat 153)

Thursday, June 08, 2006

An-Nisaa', Ayat 152

Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasulNya dan mereka pula tidak membeza-bezakan (imannya terhadap) seseorang pun di antara Rasul-rasul itu, (maka) mereka yang demikian, Allah akan memberi mereka pahala mereka. Dan (ingatlah) adalah Allah Maha
Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
(Surah An-Nisaa', Ayat 152)

An-Nisaa', Ayat 151

Mereka itulah orang-orang yang kafir dengan sebenar-benarnya. Dan Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir itu azab seksa yang menghina.
(Surah An-Nisaa', Ayat 150)

An-Nisaa', Ayat 150

Sesungguhnya orang-orang yang kufur ingkar kepada Allah dan Rasul-rasulNya, dan (orang-orang yang) hendak membeza-bezakan iman mereka di antara Allah dan Rasul-rasulNya, dan (orang-orang yang) berkata: "Kami beriman kepada setengah Rasul-rasul itu dan kufur ingkar kepada setengahnya yang lain", serta bertujuan hendak mengambil jalan lain antara iman dan kufur itu:
(Surah An-Nisaa', Ayat 150)

An-Nisaa', Ayat 149

Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan, atau menyembunyikannya, atau kamu memaafkan kesalahan (yang dilakukan terhadap kamu), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.
(Surah An-Nisaa', Ayat 149)

Wednesday, June 07, 2006

An-Nisaa', Ayat 148

Allah tidak suka kepada perkataan-perkataan buruk yang dikatakan dengan berterus-terang (untuk mendedahkan kejahatan orang); kecuali oleh orang yang dianiayakan. Dan (ingatlah) Allah sentiasa Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
(Surah An-Nisaa', Ayat 148)

An-Nisaa', Ayat 147

Apa gunanya Allah menyeksa kamu sekiranya kamu bersyukur (akan
nikmatNya) serta kamu beriman (kepadaNya)? Dan (ingatlah) Allah
sentiasa Membalas dengan sebaik-baiknya (akan orang-orang yang
bersyukur kepadaNya), lagi Maha Mengetahui (akan hal keadaan mereka).
(Surah An-Nisaa', Ayat 147)

An-Nisaa', Ayat 146

Kecuali orang-orang yang bertaubat (dari perbuatan munafik itu) dan memperbaiki amalan mereka (yang salah), dan mereka pula berpegang teguh kepada (ugama) Allah, serta mengerjakan ugama mereka dengan ikhlas kerana Allah, maka mereka yang demikian itu ditempatkan bersama-sama orang-orang yang beriman (di dalam Syurga); dan Allah akan memberikan orang-orang yang beriman itu pahala yang amat besar.
(Surah An-Nisaa', Ayat 146)

An-Nisaa', Ayat 145

Sesungguhnya orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang terkebawah sekali dari (lapisan-lapisan dalam) neraka. Dan engkau tidak sekali-kali akan mendapat sesiapa pun yang boleh menolong mereka.
(Surah An-Nisaa', Ayat 145)

An-Nisaa', Ayat 144

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi teman rapat dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Adakah kamu hendak mengadakan alasan yang terang nyata bagi Allah untuk (menyeksa) kamu?
(Surah An-Nisaa', Ayat 144)

An-Nisaa', Ayat 143

Mereka berkeadaan "muzabzab" (tidak mempunyai pendirian yang tetap) antara (iman dan kufur) itu; mereka tidak berpihak terus kepada golongan (kafir) dan tidak pula berpihak kepada golongan (yang beriman). Dan sesiapa yang disesatkan oleh Allah, maka engkau (wahai Muhammad) tidak sekali-kali akan mendapat jalan untuk menyelamatkannya.
(Surah An-Nisaa', Ayat 143)

Tuesday, June 06, 2006

An-Nisaa', Ayat 142

Sesungguhnya orang-orang munafik itu melakukan tipu daya (terhadap ugama) Allah (dengan perbuatan pura-pura beriman sedang mereka kafir pada batinnya), dan Allah pula tetap membalas tipu daya mereka (dengan membiarkan mereka dalam keadaan munafik). Mereka pula apabila berdiri hendak sembahyang, mereka berdiri dengan malas. Mereka (hanya bertujuan) riak (memperlihatkan sembahyangnya) kepada manusia (supaya disangka bahawa mereka orang yang beriman), dan mereka pula tidak mengingati Allah (dengan mengerjakan sembahyang) melainkan sedikit sekali (jarang-jarang).
(Surah An-Nisaa', Ayat 142)

An-Nisaa', Ayat 141

(Mereka yang munafik itu ialah) orang-orang yang sentiasa menunggu-nunggu (berlakunya sesuatu) kepada kamu; maka kalau kamu mendapat kemenangan dari Allah (dalam sesuatu peperangan), berkatalah mereka (kepada kamu): "Bukankah kami turut berjuang bersama-sama kamu? (Oleh itu kami juga berhak menerima bahagian dari harta rampasan perang)". Dan jika orang-orang kafir pula mendapat bahagian (yang menguntungkan dalam peperangan), berkatalah mereka (kepada orang-orang kafir itu): "Bukankah kami turut membantu kamu dan mempertahankan kamu dari (serang balas) orang-orang yang beriman (dengan mendedahkan rahsia perpaduannya)?" Maka Allah akan menghakimi di antara kamu semua pada hari kiamat; dan Allah tidak sekali-kali akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk membinasakan orang-orang yang beriman.
(Surah An-Nisaa', Ayat 141)

An-Nisaa', Ayat 140

Dan sesungguhnya Allah telahpun menurunkan kepada kamu (perintahNya) di dalam Kitab (Al-Quran), iaitu: apabila kamu mendengar ayat-ayat keterangan Allah diingkari dan diejek-ejek (oleh kaum kafir dan munafik), maka janganlah kamu duduk (bergaul) dengan mereka sehingga mereka masuk kepada memperkatakan soal yang lain; kerana sesungguhnya (jika kamu melakukan yang demikian), tentulah kamu sama seperti mereka. Sesungguhnya Allah akan menghimpunkan sekalian orang manufik dan orang kafir di dalam neraka jahannam.
(Surah An-Nisaa', Ayat 140)

An-Nisaa', Ayat 139

(Iaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman rapat dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Tidaklah patut mereka (orang-orang munafik) mencari kekuatan dan kemuliaan di sisi orang-orang kafir itu, kerana sesungguhnya kekuatan dan kemuliaan itu semuanya ialah milik Allah, (diberikannya kepada sesiapa yang dikehendakiNya).
(Surah An-Nisaa', Ayat 139)

An-Nisaa', Ayat 138

Sampaikanlah khabar berita kepada orang-orang munafik: bahawa sesungguhnya disediakan untuk mereka azab seksa yang tidak terperi sakitnya;
(Surah An-Nisaa', Ayat 138)

Monday, June 05, 2006

An-Nisaa', Ayat 137

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, kemudian mereka kafir, kemudian mereka beriman semula, kemudian mereka kafir sekali lagi, kemudian mereka bertambah-tambah lagi dengan kekufuran, Allah tidak sekali-kali akan memberi ampun kepada mereka, dan tidak akan memberi pertunjuk hidayah kepada mereka ke jalan yang benar.
(Surah An-Nisaa', Ayat 137)

An-Nisaa', Ayat 136

Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan RasulNya, dan kepada Kitab Al-Quran yang telah diturunkan kepada RasulNya (Muhammad, s.a.w), dan juga kepada Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan dahulu daripada itu. Dan sesiapa yang kufur ingkar kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya dan juga Hari Akhirat, maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang amat jauh.
(Surah An-Nisaa', Ayat 136)

An-Nisaa', Ayat 135

Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang sentiasa menegakkan keadilan, lagi menjadi saksi (yang menerangkan kebenaran) kerana Allah, sekalipun terhadap diri kamu sendiri, atau ibu bapa dan kaum kerabat kamu. Kalaulah orang (yang didakwa) itu kaya atau miskin (maka janganlah kamu terhalang daripada menjadi saksi yang memperkatakan kebenaran disebabkan kamu bertimbang rasa), kerana Allah lebih bertimbang rasa kepada keduanya. Oleh itu, janganlah kamu turutkan hawa nafsu supaya kamu tidak menyeleweng dari keadilan. Dan jika kamu memutar-balikkan keterangan ataupun enggan (daripada menjadi saksi), maka sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahui dengan mendalam akan apa yang kamu lakukan.
(Surah An-Nisaa', Ayat 135)

An-Nisaa', Ayat 134

Sesiapa yang mahukan pahala (balasan) dunia sahaja (maka rugilah ia), kerana di sisi Allah disediakan pahala (balasan) dunia dan akhirat. Dan (ingatlah) Allah sentiasa Mendengar, lagi sentiasa Melihat.
(Surah An-Nisaa', Ayat 134)

An-Nisaa', Ayat 133

Jika Allah menghendaki, nescaya Ia musnahkan kamu wahai umat manusia dan Ia datangkan gantinya dengan umat-umat yang lain. Dan adalah Allah Maha Kuasa melakukan yang demikian itu.
(Surah An-Nisaa', Ayat 133)

Sunday, June 04, 2006

An-Nisaa', Ayat 132

Dan bagi Allah jualah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi; dan cukuplah Allah sebagai Pengawal (yang mentadbirkan dan menguasai segala-galanya).
(Surah An-Nisaa', Ayat 132)

An-Nisaa', Ayat 131

Dan bagi Allah jualah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi; dan demi sesungguhnya, Kami telah perintahkan orang-orang yang diberi Kitab dahulu daripada kamu, dan juga (perintahkan) kamu, iaitu hendaklah bertaqwa kepada Allah; dan jika kamu kufur ingkar, maka (ketahuilah) sesungguhnya Allah jualah yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi; dan (ingatlah) adalah Allah Maha Kaya, lagi Maha Terpuji.
(Surah An-Nisaa', Ayat 131)

An-Nisaa', Ayat 130

Dan jika keduanya bercerai, maka Allah akan cukupkan (keperluan) masing-masing dari limpah kurniaNya. Dan (ingatlah) Allah Maha Luas limpah kurniaNya, lagi Maha Bijaksana.
(Surah An-Nisaa', Ayat 130)

An-Nisaa', Ayat 129

Dan kamu tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri kamu sekalipun kamu bersungguh-sungguh (hendak melakukannya); oleh itu janganlah kamu cenderung dengan melampau (berat sebelah kepada isteri yang kamu sayangi) sehingga kamu biarkan isteri yang lain seperti benda yang tergantung (di awan-awan); dan jika kamu memperbaiki (keadaan yang pincang itu), dan memelihara diri (daripada perbuatan yang zalim), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
(Surah An-Nisaa', Ayat 129)

An-Nisaa', Ayat 128

Dan jika seorang perempuan bimbang akan timbul dari suaminya "nusyuz" (kebencian), atau tidak melayaninya, maka tiadalah salah bagi mereka (suami isteri) membuat perdamaian di antara mereka berdua (secara yang sebaik-baiknya), kerana perdamaian itu lebih baik (bagi mereka daripada bercerai-berai); sedang sifat bakhil kedekut (tidak suka memberi atau bertolak ansur) itu memang tabiat semula jadi yang ada pada manusia. Dan jika kamu berlaku baik (dalam pergaulan), dan mencegah diri (daripada melakukan kezaliman), maka sesungguhnya Allah Maha Mendalam PengetahuanNya akan apa yang kamu lakukan.
(Surah An-Nisaa', Ayat 128)

Saturday, June 03, 2006

An-Nisaa', Ayat 127

Dan mereka meminta fatwa kepadamu (wahai Muhammad), mengenai (hak dan kewajipan) kaum perempuan. Katakanlah olehmu: "Allah akan memberi keterangan (fatwa) kepada kamu mengenai mereka dan juga (ada difatwakan dalam) apa yang selalu dibacakan kepada kamu dalam Kitab (Al-Quran) ini mengenai perempuan-perempuan yatim yang kamu tidak memberi kepadanya apa yang telah ditetapkan menjadi hak mereka, dan yang kamu suka berkahwin dengan mereka; dan juga mengenai anak-anak yang lemah (yang masih kecil lagi). Dan (kamu juga diwajibkan) supaya menguruskan (hak dan keperluan) anak-anak yatim dengan adil. Dan (ingatlah) apa jua kebaikan yang kamu lakukan (kepada mereka), maka sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahuinya".
(Surah An-Nisaa', Ayat 127)

An-Nisaa', Ayat 126

Dan bagi Allah jualah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi; dan Allah sentiasa Meliputi (pengetahuanNya dan kekuasaanNya) akan tiap-tiap sesuatu.
(Surah An-Nisaa', Ayat 126)

An-Nisaa', Ayat 125


Assalamu'alaikum, Faizal

Berikut adalah Terjemahan Al Qur'an untuk kali ini:

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Dan tidak ada yang lebih baik ugamanya daripada orang yang menyerahkan
dirinya kepada Allah (dengan ikhlas), sedang ia berusaha mengerjakan
kebaikan, dan ia pula mengikut ugama Nabi Ibrahim yang lurus (yang
tetap di atas dasar tauhid); dan (kerana itulah) Allah menjadikan Nabi
Ibrahim kesayanganNya.
(Surah An-Nisaa', Ayat 125)

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Terjemahan Al Qur'an
http://www.alquran.plazaniaga.com

Hebahkan Kepada Semua
------------------------------------------------------------
Forward emel ini kepada semua umat Islam di Malaysia.
Langgan emel Terjemahan Al Qur'an secara PERCUMA!
Maklumat lanjut di http://www.alquran.plazaniaga.com
------------------------------------------------------------

PlazaNiaga Enterprise
http://www.plazaniaga.com

Untuk berhenti melanggan, sila klik link di bawah:
http://www.alquran.plazaniaga.com/henti-langgan.html

An-Nisaa', Ayat 124

Dan sesiapa yang mengerjakan amal soleh, dari lelaki atau perempuan, sedang ia beriman, maka mereka itu akan masuk Syurga, dan mereka pula tidak akan dianiaya (atau dikurangkan balasannya) sedikitpun.
(Surah An-Nisaa', Ayat 124)

An-Nisaa', Ayat 123

(Balasan yang baik yang dijanjikan oleh Allah itu) tidak akan didapati hanya dengan angan-angan kamu semata-mata, dan tidak pula dengan angan-angan ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani). Sesiapa yang melakukan kejahatan, ia akan dibalas dengan kejahatan itu, dan ia pula tidak akan mendapat - selain dari Allah - seorang pun yang akan melindunginya, dan tidak ada juga yang dapat menolongnya.
(Surah An-Nisaa', Ayat 123)

Friday, June 02, 2006

An-Nisaa', Ayat 122

Dan orang-orang yang beriman serta beramal soleh, Kami akan masukkan mereka ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, sebagai janji Allah yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?
(Surah An-Nisaa', Ayat 122)

An-Nisaa', Ayat 121

Mereka itu, tempat akhirnya ialah neraka jahanam, dan mereka pula tidak akan dapat melarikan diri daripadanya.
(Surah An-Nisaa', Ayat 121)

An-Nisaa', Ayat 120

Syaitan sentiasa menjanjikan mereka (dengan janji-janji indah) serta memperdayakan mereka dengan angan-angan kosong; dan apa yang dijanjikan oleh Syaitan itu tidak lain hanyalah tipu daya semata-mata.
(Surah An-Nisaa', Ayat 120)

An-Nisaa', Ayat 119

"Dan demi sesungguhnya, aku akan menyesatkan mereka (dari kebenaran), dan demi sesungguhnya aku akan memperdayakan mereka dengan angan-angan kosong, dan demi sesungguhnya aku akan menyuruh mereka (mencacatkan binatang-binatang ternak), lalu mereka membelah telinga binatang-binatang itu; dan aku akan menyuruh mereka mengubah ciptaan Allah". Dan (ingatlah) sesiapa yang mengambil Syaitan menjadi pemimpin yang ditaati selain dari Allah, maka sesungguhnya rugilah ia dengan kerugian yang terang nyata.
(Surah An-Nisaa', Ayat 119)

An-Nisaa', Ayat 118

Yang telah dilaknat oleh Allah, dan yang telah mengatakan: "Demi sesungguhnya, aku akan mengambil dari kalangan hamba-hambaMu, bahagian yang tertentu (untuk menjadi pengikutku);
(Surah An-Nisaa', Ayat 118)

Thursday, June 01, 2006

An-Nisaa', Ayat 117

Apa yang mereka sembah yang lain dari Allah itu, hanyalah berhala-berhala (makhluk-makhluk yang lemah), dan mereka (dengan yang demikian) tidak menyembah melainkan Syaitan yang derhaka;
(Surah An-Nisaa', Ayat 117)

An-Nisaa', Ayat 116

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampunkan dosa orang yang mempersekutukanNya dengan sesuatu (apa jua), dan akan mengampunkan yang lain daripada kesalahan (syirik) itu bagi sesiapa yang dikehendakiNya (menurut peraturan hukum-hukumNya); dan sesiapa yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu (apa jua), maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang amat jauh.
(Surah An-Nisaa', Ayat 116)

An-Nisaa', Ayat 115

Dan sesiapa yang menentang (ajaran) Rasulullah sesudah terang nyata kepadanya kebenaran pertunjuk (yang dibawanya), dan ia pula mengikut jalan yang lain dari jalan orang-orang yang beriman, Kami akan memberikannya kuasa untuk melakukan (kesesatan) yang dipilihnya, dan (pada hari akhirat kelak) Kami akan memasukkannya ke dalam neraka jahanam; dan neraka jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.
(Surah An-Nisaa', Ayat 115)

An-Nisaa', Ayat 114

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mendamaikan di antara manusia. Dan sesiapa yang berbuat demikian dengan maksud mencari keredaan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala yang amat besar.
(Surah An-Nisaa', Ayat 114)

An-Nisaa', Ayat 113

Dan kalaulah tidak kerana limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepadamu (wahai Muhammad), nescaya berhasilah cita-cita segolongan dari mereka yang bertujuan hendak menyesatkanmu, padahal mereka tidak akan menyesatkan melainkan dirinya sendiri; dan juga mereka tidak akan dapat mendatangkan mudarat kepadamu sedikitpun; dan (selain itu) Allah telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Quran) serta Hikmah (pengetahuan yang mendalam), dan telah mengajarkanmu apa yang engkau tidak mengetahuinya. Dan adalah kurnia Allah yang dilimpahkanNya kepada mu amatlah besar.
(Surah An-Nisaa', Ayat 113)

An-Nisaa', Ayat 112

Dan sesiapa yang melakukan suatu kesalahan atau suatu dosa, kemudian ia menuduhnya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah memikul kesalahan berbuat dusta, dan melakukan dosa yang amat nyata.
(Surah An-Nisaa', Ayat 112)

An-Nisaa', Ayat 111

Dan sesiapa yang mengerjakan sesuatu dosa maka sesungguhnya ia hanya mengerjakannya untuk (menjadi bala bencana yang) menimpa dirinya sendiri. Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
(Surah An-Nisaa', Ayat 111)

An-Nisaa', Ayat 110

Dan sesiapa yang melakukan kejahatan atau menganiaya dirinya sendiri (dengan melakukan maksiat) kemudian ia memohon ampun kepada Allah, nescaya ia akan mendapati Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
(Surah An-Nisaa', Ayat 110)

An-Nisaa', Ayat 109

Sedarlah! Kamu ini adalah orang-orang (yang telah menyimpang dari kebenaran), kamu telah berhujah membela mereka (yang bersalah) dalam kehidupan dunia ini, maka siapakah yang akan berhujah kepada Allah untuk membela mereka itu pada hari kiamat kelak? Atau siapakah yang akan menjadi pelindung mereka (dari azab seksa yang disediakan oleh Allah)?
(Surah An-Nisaa', Ayat 109)

An-Nisaa', Ayat 108

Mereka menyembunyikan (kejahatan mereka) daripada manusia, dalam pada itu mereka tidak menyembunyikan (kejahatan mereka) daripada Allah. Padahal Allah ada bersama-sama mereka, ketika mereka merancangkan pada malam hari, kata-kata yang tidak diredhai oleh Allah. Dan (ingatlah) Allah sentiasa Meliputi PengetahuanNya akan apa yang mereka lakukan.
(Surah An-Nisaa', Ayat 108)

An-Nisaa', Ayat 107

Dan janganlah engkau berbahas untuk membela orang-orang yang mengkhianati diri mereka sendiri. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang selalu melakukan khianat, lagi sentiasa berdosa.
(Surah An-Nisaa', Ayat 107)

An-Nisaa', Ayat 106

Dan hendaklah engkau memohon ampun kepada Allah; kerana sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
(Surah An-Nisaa', Ayat 106)

An-Nisaa', Ayat 105

Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab (Al-Quran) dengan membawa kebenaran, supaya engkau menghukum di antara manusia menurut apa yang Allah telah tunjukkan kepadamu (melalui wahyuNya); dan janganlah engkau menjadi pembela bagi orang-orang yang khianat.
(Surah An-Nisaa', Ayat 105)

An-Nisaa', Ayat 104

Dan janganlah kamu lemah (hilang semangat) dalam memburu musuh (yang menceroboh) itu; kerana kalau kamu menderita sakit (luka atau mati) maka sesungguhnya mereka pun menderita sakitnya seperti penderitaan kamu; sedang kamu mengharapkan dari Allah apa yang mereka tidak harapkan (iaitu balasan yang baik pada hari akhirat kelak). Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
(Surah An-Nisaa', Ayat 104)

An-Nisaa', Ayat 103

Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan sembahyang, maka hendaklah kamu menyebut dan mengingati Allah semasa kamu berdiri atau duduk, dan semasa kamu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa tenteram (berada dalam keadaan aman) maka dirikanlah sembahyang itu (dengan sempurna sebagaimana biasa). Sesungguhnya sembahyang itu adalah satu ketetapan yang diwajibkan atas orang-orang yang beriman, yang tertentu waktunya.
(Surah An-Nisaa', Ayat 103)

An-Nisaa', Ayat 102

Dan apabila engkau (wahai Muhammad) berada dalam kalangan mereka (semasa perang), lalu engkau mendirikan sembahyang dengan (menjadi imam) mereka, maka hendaklah sepuak dari mereka berdiri (mengerjakan sembahyang) bersama-samamu, dan hendaklah mereka menyandang senjata masing-masing; kemudian apabila mereka telah sujud, maka hendaklah mereka berundur ke belakang (untuk menjaga serbuan musuh); dan hendaklah datang pula puak yang lain (yang kedua) yang belum sembahyang (kerana menjaga serbuan musuh), maka hendaklah mereka bersembahyang (berjamaah) bersama-samamu, dan hendakah mereka mengambil langkah berjaga-jaga serta menyandang senjata masing-masing. Orang-orang kafir memang suka kalau kamu cuai lalai akan senjata dan harta benda kamu, supaya dengan jalan itu mereka dapat menyerbu kamu beramai-ramai dengan serentak. Dan tidaklah kamu berdosa meletakkan senjata masing-masing, jika kamu dihalangi sesuatu yang menyusahkan disebabkan hujan atau kamu sakit. Dan hendaklah kamu mengambil langkah berjaga-jaga. Sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi orang-orang kafir itu azab seksa yang amat menghina.
(Surah An-Nisaa', Ayat 102)

An-Nisaa', Ayat 101

Dan apabila kamu musafir di muka bumi, maka kamu tidaklah berdosa "mengqasarkan" (memendekkan) sembahyang jika kamu takut diserang oleh orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang amat nyata bagi kamu.
(Surah An-Nisaa', Ayat 101)

An-Nisaa', Ayat 100

Dan sesiapa yang berhijrah pada jalan Allah (untuk membela dan menegakkan Islam), nescaya ia akan dapati di muka bumi ini tempat berhijrah yang banyak dan rezeki yang makmur; dan sesiapa yang keluar dari rumahnya dengan tujuan berhijrah kepada Allah dan RasulNya, kemudian ia mati (dalam perjalanan), maka sesungguhnya telah tetap pahala hijrahnya di sisi Allah. Dan (ingatlah) Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
(Surah An-Nisaa', Ayat 100)

An-Nisaa', Ayat 99

Maka mereka (yang demikian sifatnya), mudah-mudahan Allah maafkan mereka. Dan (ingatlah), Allah Maha Pemaaf, lagi Maha Pengampun.
(Surah An-Nisaa', Ayat 99)

An-Nisaa', Ayat 98

Kecuali orang-orang yang lemah (lagi uzur) dari kaum lelaki dan perempuan serta kanak-kanak, yang tidak berdaya upaya mencari helah (untuk melepaskan diri) dan tidak pula mengetahui sesuatu jalan (untuk berhijrah).
(Surah An-Nisaa', Ayat 98)

An-Nisaa', Ayat 97

Sesungguhnya orang-orang yang diambil nyawanya oleh malaikat semasa mereka sedang menganiaya diri sendiri (kerana enggan berhijrah untuk membela Islam dan rela ditindas oleh kaum kafir musyrik), mereka ditanya oleh malaikat dengan berkata: "Apakah yang kamu telah lakukan mengenai ugama kamu?" Mereka menjawab: "Kami dahulu adalah orang-orang yang tertindas di bumi". Malaikat bertanya lagi: "Tidakkah bumi Allah itu luas, yang membolehkan kamu berhijrah dengan bebas padanya?" Maka orang-orang yang sedemikian itu keadaannya, tempat akhir mereka ialah neraka jahanam, dan neraka jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.
(Surah An-Nisaa', Ayat 97)

An-Nisaa', Ayat 96

Iaitu beberapa darjat kelebihan daripadaNya, dan keampunan serta rahmat belas kasihan. Dan (ingatlah) adalah Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
(Surah An-Nisaa', Ayat 96)

An-Nisaa', Ayat 95

Tidaklah sama keadaan orang-orang yang duduk (tidak turut berperang) dari kalangan orang-orang yang beriman - selain daripada orang-orang yang ada keuzuran - dengan orang-orang yang berjihad (berjuang) pada jalan Allah (untuk membela Islam) dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka atas orang-orang yang tinggal duduk (tidak turut berperang kerana uzur) dengan kelebihan satu darjat. Dan tiap-tiap satu (dari dua golongan itu) Allah menjanjikan dengan balasan yang baik (Syurga), dan Allah melebihkan orang-orang yang berjuang atas orang-orang yang tinggal duduk (tidak turut berperang dan tidak ada sesuatu uzur) dengan pahala yang amat besar;
(Surah An-Nisaa', Ayat 95)

An-Nisaa', Ayat 94

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) pada jalan Allah (untuk membela Islam), maka hendaklah kamu menyelidik (apa jua perkara dengan sebaik-baiknya), dan janganlah kamu (terburu-buru) mengatakan kepada orang yang menunjukkan kepada kamu sikap damai (dengan memberi salam atau mengucap dua Kalimah Syahadat): "Engkau bukan orang yang beriman" (lalu kamu membunuhnya) dengan tujuan hendak (mendapat harta bendanya yang merupakan) harta benda kehidupan dunia (yang tidak kekal). (Janganlah kamu gelap mata kepada daki dunia itu) kerana di sisi Allah ada disediakan limpah kurnia yang banyak. Demikianlah juga keadaan kamu dahulu (dapat diketahui oleh orang lain akan keIslaman kamu dengan memberi salam atau mengucap kalimah Syahadat), lalu Allah mengurniakan nikmatNya kepada kamu. Oleh itu selidikilah (apa-apa jua lebih dahulu, dan janganlah bertindak dengan terburu-buru). Sesungguhnya Allah sentiasa memerhati dengan mendalam akan segala yang kamu lakukan.
(Surah An-Nisaa', Ayat 94)

An-Nisaa', Ayat 93

Dan sesiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka jahanam, kekal ia di dalamnya, dan Allah murka kepadanya, dan melakanatkannya serta menyediakan baginya azab seksa yang besar.
(Surah An-Nisaa', Ayat 93)

An-Nisaa', Ayat 92

Dan tidak harus sama sekali bagi seseorang mukmin membunuh seorang mukmin yang lain, kecuali dengan tidak sengaja. Dan sesiapa yang membunuh seorang mukmin dengan tidak sengaja, maka (wajiblah ia membayar kaffarah) dengan memerdekakan seorang hamba yang beriman serta membayar "diah" (denda ganti nyawa) yang diserahkan kepada ahlinya (keluarga si mati), kecuali jika mereka sedekahkan (memaafkannya). Tetapi jika ia (yang terbunuh dengan tidak sengaja) dari kaum (kafir) yang memusuhi kamu, sedang ia sendiri beriman, maka (wajiblah si pembunuh membayar kaffarah sahaja dengan) memerdekakan seorang hamba yang beriman. Dan jika ia (orang yang terbunuh dengan tidak sengaja itu) dari kaum (kafir) yang ada ikatan perjanjian setia di antara kamu dengan mereka, maka wajiblah membayar "diah" (denda ganti nyawa) kepada keluarganya serta memerdekakan seorang hamba yang beriman. Dalam pada itu, sesiapa yang tidak dapat (mencari hamba yang akan dimerdekakannya), maka hendaklah ia berpuasa dua bulan berturut-turut; (hukum yang tersebut) datangnya dari Allah untuk menerima taubat (membersihkan diri kamu). Dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
(Surah An-Nisaa', Ayat 92)

An-Nisaa', Ayat 91

Kamu juga akan dapati golongan-golongan yang lain (yang pura-pura Islam) supaya mereka beroleh aman dari pihak kamu, dan (sebaliknya mereka melahirkan kekufurannya) supaya mereka beroleh aman dari pihak kaumnya (yang masih kafir). Tiap-tiap kali mereka diajak kepada fitnah (pencerobohan), mereka segera terjerumus ke dalamnya. Oleh itu, jika mereka tidak membiarkan kamu (dan terus mengganggu atau berpihak kepada musuh), dan (tidak pula) menawarkan perdamaian kepada kamu dan juga (tidak) menahan tangan mereka (daripada memerangi kamu), maka hendaklah kamu bertindak menawan mereka dan membunuh mereka di mana sahaja kamu menemuinya; kerana merekalah orang-orang yang Kami jadikan bagi kamu alasan yang terang nyata untuk bertindak terhadapnya.
(Surah An-Nisaa', Ayat 91)

An-Nisaa', Ayat 90

Kecuali orang-orang yang pergi (meminta perlindungan) kepada suatu kaum yang ada ikatan perjanjian setia antara kamu dengan mereka, atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa berat hendak memerangi kamu atau memerangi kaumnya. Dan jika Allah menghendaki, nescaya Ia menjadikan mereka berkuasa melawan kamu, kemudian tentulah mereka memerangi kamu. Dalam pada itu, jika mereka membiarkan kamu (dengan tidak mengancam atau mengganggu), serta mereka tidak memerangi kamu dan mereka menawarkan perdamaian kepada kamu, maka Allah tidak menjadikan bagi kamu sesuatu jalan (yang membolehkan kamu memerangi atau menawan) mereka.
(Surah An-Nisaa', Ayat 90)

An-Nisaa', Ayat 89

Mereka suka kalau kamu pula menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, maka (dengan yang demikian) menjadilah kamu sama seperti mereka. Oleh itu janganlah kamu mengambil (seorang pun) di antara mereka menjadi teman rapat kamu, sehingga mereka berhijrah pada jalan Allah (untuk menegakkan Islam). Kemudian kalau mereka sengaja berpaling ingkar, maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana sahaja kamu menemuinya; dan jangan sekali-kali kamu mengambil (seorang pun) di antara mereka menjadi teman rapat atau penolong;
(Surah An-Nisaa', Ayat 89)

An-Nisaa', Ayat 88

Maka apakah yang menyebabkan kamu (berpecah) menjadi dua golongan terhadap kaum munafik itu, padahal Allah telah menjerumuskan mereka (ke dalam kekufuran) disebabkan apa yang telah mereka usahakan? Adakah kamu pula hendak memberi pertunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan oleh Allah? Padahal sesiapa yang telah disesatkan oleh Allah, maka engkau tidak sekali-kali akan mendapat jalan untuk menyelamatkannya.
(Surah An-Nisaa', Ayat 88)